Pns Tak Perlu Bingung Dengan Informasi Rasionalisasi, Presiden Tegaskanrasionaliasi Melalui ‘Negative Growth’
Ketua Umum Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Zudan Arif Fakhrullah meminta seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di tanah air agar tidak gundah menghadapi pemberitaan mengenai rencana rasionalisasi atau penataan PNS yang kini dikembangkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
Pasalnya, Presiden Joko Widodo sudah menegaskan, yang terjadi yaitu rasionalisasi alamiah melalui pertumbuhan negatif ataunegative growth.“Bapak Presiden tadi mencontohkan, misalnya yang pensiun 100.000 PNS, maka pengangkatan gres cukup 40.000 atau tidak lebih dari 50%-nya. Jadi, ini yang disebut dengan negative growth, pertumbuhannya negatif. Sehingga secara alamiah PNS kita akan berkurang,” kata Zudan seusai memimpin jajaran Pengurus Pusat KORPRI menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/6) siang.
Dijelaskan Zudan, jika setiap tahun jumlah PNS berkurang alasannya pensiun alamiah itu 300.000, hanya diisi 60.000 atau 100.000 orang, maka dalam waktu 4-5 tahun ke depan jumlah anggaran negara akan berkurang cukup besar. Sehingga efisiensi sanggup dilakukan secara alamiah.
“Ini yang ditekankan oleh Bapak Presiden, sehingga semua PNS di seluruh Indonesia agar tetap damai dan bekerja dengan baik alasannya yang dilakukan adalah negative growth,” tegas Zudan seraya menyebutkan sesuai info dari Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), 5 tahun ke depan jumlah PNS yang akan pensiun mencapai 700.000 orang. Sementara jumlah PNS dikala ini mencapai sekitar 4,4 juta orang.
Mengenai jumlah ideal PNS yang dibutuhkan, Ketua Umum KORPRI itu menyebutkan, dikala ini sedang dilakukan dilakukan pemetaan secara mendalam dan sungguh-sungguh alasannya Indonesia yang sangat majemuk itu, juga antar kementerian masih memetakan kebutuhannya.
Namun Zudan mengingatkan, bahwa di dalam pelayanan publik bukan manusia saja yang harus dilayani oleh PNS. Karena itu, beliau menilai struktur penduduk bukan-satu-satunya tolak ukur alasannya ada luas wilayah, ada tingkat kesulitan geografis misalnya hutan yang harus dijaga atau sungai yang harus dijaga dan laut yang harus dijaga, yang kesemuanya itu memerlukan PNS.“Nah dikala ini pemerintah sedang melakukan penataan secara sangat serius barapa jumlah yang diharapkan itu,” terang Zudan.
Ubah Pola Pikir
Dalam kesempatan itu Ketua Umum KORPRI Zudan Arif Fakhrullah mengatakan, Presiden sangat berharap bahwa anggota KORPRI yang berjumlah 4,4 juta PNS dan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) itu merubah pola pikir, dari pola pikir lama menuju pola pikir yang baru, yang didalamnya harus ada paradigma bahwa dikala ini sedang terjadi persaingan yang ketat.
“Persaingan antar ASN sendiri maupun persaingan ASN dengan dunia luar, ibarat Masyarakat Ekonomi ASEAN. Sehingga di dalam semua pergerakan PNS itu harus ada unsur efisien, harus ada unsur kompetisi yang terus-menerus sehingga kualitasnya harus ditingkatkan secara terus menerus,” kata Zudan.
Baca Juga
Untuk itu, lanjut Zudan, Presiden menekankan kembali, seluruh ASN itu membangun motivasi internal, motivasi dirinya dibangkitkan, untuk bekerja dengan baik, lebih disiplin, bekerja lebih keras, mengeluarkan semua energi yang dimiliki. “Itu pesan Bapak Presiden kepada seluruh ASN melalui pengurus KORPRI ini,” ujarnya.
Ditambahkan Zudan, bahwa Presiden akan menunjukkan pengarahan kepada seluruh pengurus Korpri yang ada di 514 Kabupaten/kota dan 34 provinsi seluruh Indonesia sesudah Lebaran nanti. Ia menyebutkan, semua Ketua KORPRI kawasan akan diundang guna mengikuti pengarahan dari Presiden, agar di dalam melakukan tugas-tugas pemerintahan sanggup dilakukan secara lebih tepat, lebih bagus, lebih cepat, terutama peningkatan kualitas pelayanan publik
Sumber: http://setkab.go.id/
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/
Posting Komentar untuk "Pns Tak Perlu Bingung Dengan Informasi Rasionalisasi, Presiden Tegaskanrasionaliasi Melalui ‘Negative Growth’"