Tanda-Tanda Gejala Difteri Dan Cara Mencegah Difteri
![]() |
APA ITU DIFTERI DAN TANDA-TANDA GEJALA DIFTERI |
Data Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa sampai dengan November 2019, ada 95 Kab/kota dari 20 provinsi melaporkan kasus Difteri. Sementara pada kurun waktu Oktober - November 2019 ada 11 provinsi yang melaporkan terjadinya KLB Difteri di wilayah kabupaten/kota-nya, ialah 1) Sumatera Barat, 2) Jawa Tengah, 3) Aceh, 4) Sumatera Selatan, 5) Sulawesi Selatan, 6) Kalimantan Timur, 7) Riau, 8) Banten, 9) DKI Jakarta, 10) Jawa Barat, dan 11) Jawa Timur.
Dalam menyikapi terjadinya peningkatan kasus Difteri, masyarakat dianjurkan untuk memeriksa status imunisasi putra-putrinya untuk mengetahui apakah status imunisasinya sudah lengkap sesuai jadwal.
Tanda-tanda Gejala Difteri. Difteri merupakan penyakit yang sangat menular. Penyakit ini disebabkan oleh kuman Corynebacterium diptheriae.
Difteri menyebabkan gejala dan tanda berupa demam yang tidak begitu tinggi, 38ºC, munculnya pseudomembran / selaput di tenggorokan yang berwarna putih keabu-abuan yang simpel berdarah jikalau dilepaskan, sakit waktu menelan, kadang2 disertai pembesaran kelenjar getah bening leher dan pembengakan jaringan lunak leher yang disebut bullneck. Adakalanya disertai sesak napas dan / suara mengorok.
Difteri mampu menyerang orang yang tidak mempunyai kekebalan terutama anak-anak.
![]() |
TANDA-TANDA GEJALA DIFTERI DAN CARA MENCEGAH DIFTERI |
Cara Mencegah Difteri dengan Imunisasi. Pencegahan utama Difteri ialah dengan imunisasi. Indonesia telah melaksanakan Program imunisasi - termasuk imunisasi Difteri - sejak lebih 5 dasa warsa. Vaksin untuk imunisasi Difteri ada 3 jenis, ialah vaksin DPT-HB-Hib, vaksin DT, dan vaksin Td yang diberikan pada usia berbeda. Imunisasi Difteri diberikan melalui Imunisasi Dasar pada bayi (di bawah 1 tahun) sebanyak 3 dosis vaksin DPT-HB-Hib dengan jarak 1 bulan. Selanjutnya, diberikan Imunisasi Lanjutan (booster) pada anak umur 18 bulan sebanyak 1 dosis vaksin DPT-HB-Hib; pada anak sekolah tingkat dasar kelas-1 diberikan 1 dosis vaksin DT, kemudian pada murid kelas-2 diberikan 1 dosis vaksin Td, kemudian pada murid kelas-5 diberikan 1 dosis vaksin Td.
Keberhasilan pencegahan Difteri dengan imunisasi sangat ditentukan oleh cakupan imunisasi, ialah minimal 95%.
Munculnya KLB Difteri mampu terkait dengan adanya immunity gap, ialah kesenjangan atau kekosongan kekebalan di kalangan penduduk di suatu daerah. Kekosongan kekebalan ini terjadi jawaban adanya akumulasi kelompok yang rentan terhadap Difteri, karena kelompok ini tidak mendapatkan imunisasi atau tidak lengkap imunisasinya. Akhir-akhir ini, di beberapa tempat di Indonesia, muncul penolakan terhadap imunisasi.
"Penolakan ini merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya cakupan imunisasi. Cakupan imunisasi yang tinggi dan kualitas layanan imunisasi yang baik sangat menentukan keberhasilan pencegahan aneka macam penyakit menular, termasuk Difteri", ungkap Oscar.
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/
Posting Komentar untuk "Tanda-Tanda Gejala Difteri Dan Cara Mencegah Difteri"