Penerimaan Cpns Ggd Tahun 2019 Direncanakan Sebanyak 17.000 Guru
![]() |
PENERIMAAN CPNS GGD TAHUN 2019 DIRENCANAKAN SEBANYAK 17.000 GURU (foto salah satu teladan SMP GGD di Pandeglang) |
Apa kegiatan yang akan dilakukan Kemendikbud untuk memenuhi kebutuhan guru di daerah, khusus pada tempat 3T ? Untuk memenuhi kebutuhan guru yang ada di daerah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan layanan Lima kegiatan Afirmasi. Program tersebut dilakukan untuk mengatasi permasalahan kekurangan guru, terutama pada tempat yang tergolong terdepan, terluar, dam tertinggal (3T).
“Penyediaan guru di daerah, khususnya di tempat 3T menjadi perhatian pemerintah untuk meningkatkan layanan pendidikan,” demikian disampaikan Plt. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Hamid Muhammad, di kantor Kemendikbud, Jakarta, Sabtu (25/11/2019).
Program Afirmasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan guru di daerah meliputi: 1) Program Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM3T); 2) Program Guru Garis Depan (GGD), dan Guru yang bertugas di tempat khusus; 3) Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMA/SMK (Program Keahlian Ganda); 4) Program Pemberian Subsidi Bantuan Pendidikan Konversi GTK PAUD dan DIKMAS; 5) Program Diklat Berjenjang bagi Pendidik PAUD.
Program SM3T yakni kegiatan pengabdian sarjana pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di tempat 3T selama satu tahun. Program tersebut dilakukan sebagai penyiapan pendidik professional yang akan dilanjutkan dengan kegiatan Pendidikan Profesi Guru.
Selanjutnya Program GGD dilakukan sebagai upaya untuk memeratakan jalan masuk pendidikan dengan meningkatkan ketersediaan tenaga pendidik di tempat 3T. Program GGD angkatan pertama telah mengirimkan 798 guru profesional ke 28 kabupaten di tempat 3T yang tersebar di empat provinsi. Keempat provinsi tujuan kegiatan GGD tersebut ialah Provinsi Aceh, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat.
“Kemendikbud akan merekrut 17.000 guru garis depan atau GGD untuk ditempatkan di 15.000 desa, tempat tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Guru tersebut akan menyandang status calon pegawai negeri sipil (CPNS) setelah lulus kegiatan GGD. Program tersebut dicanangkan akan bergulir hingga tahun depan,” tutur Plt. Dirjen GTK.
Tahun ini, Kemendikbud merekrut 6.296 guru hasil dari seleksi kegiatan GGD 2019. dan kegiatan GGD 2019 akan melibatkan guru honorer bergelar sarjana yang sudah mengabdi di sekolah-sekolah 3T. Dengan rencana merekrut 17.000 GGD itu sedang dibahas intensif dengan kementerian dan lembaga terkait, ialah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Badan Kepegawaian Negara. Program GGD menerima proteksi dan akad dari pemerintah daerah. dimana gaji untuk para GGD berasal dari APBD masing-masing kabupaten.
Guru honorer yang ikut kegiatan GGD juga harus lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG). Dan ikut seleksi GGD, mereka harus PPG. Penempatan GGD juga mampu di luar tempat 3T. ada beberapa desa di Pulau Jawa pun masih banyak yang berada jauh dari pusat pemerintah kabupaten. Kendati demikian, penempatan di tempat 3T jadi prioritas.
Selanjutnya, Program Keahlian Ganda diinisiasi lantaran yakni kurangnya guru produktif di SMK. Berdasarkan data per tahun 2019, Indonesia memiliki kekurangan guru SMK produktif sebanyak 91.861 guru. Program Keahlian Ganda tahap pertama kemudian berhasil menyeleksi 12.741 guru, dan akan bertambah 15.000 di tahap kedua pada tahun ini. Untuk Program Keahlian Ganda tahap II, ada 53 bidang keahlian yang mampu dipilih calon peserta Program Keahlian Ganda.
Dengan adanya Program Keahlian Ganda, guru normatif mampu menerima sertifikat keahlian sebagai guru produktif. Mereka akan mengikuti pembinaan yang dibagi menjadi lima tahap, sebelum menerima sertifikat keahlian. Sertifikat tersebut dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah menerima lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Perlu adanya peran pemerintah tempat untuk ikut serta melakukan redistribusi guru, meningkatkan kompetensi, dan memenuhi kesejahteraan guru yang masih di bawah standar minimum. Kadisdik tolong lakukan redistribusi guru, sehingga sekolah yang kekurangan guru mampu cepat tertangani,” pesan Hamid.
Terkait dengan Program Pemberian Subsidi Bantuan Pendidikan Konversi GTK PAUD dan DIKMAS, tahun 2019 pemerintah memberi dana sumbangan Pendidikan melalui Konversi kepada 1.819 orang yang tersebar di 36 Perguruan Tinggi seluruh Indonesia dengan jurusan yang sesuai dengan bidang PAUD dan Dikmas ialah Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Luar Sekolah (PLS), dan Bimbingan Konseling (BK).
Terakhir, untuk Program Diklat Berjenjang bagi Pendidik PAUD, tahun 2019 pemerintah menyelenggarkan kegiatan Diklat dasar yang dilakukan oleh PKG sebagai Organisasi Mitra dan Pelatihan Calon Pelatih (PCP) Dasar yang dilakukan oleh HIMPAUDI dan IGTKI tingkat Provinsi. Kedua kegiatan tersebut di bawah pembinaan Kemendikbud.
Sasaran Diklat tersebut berjenjang tingkat dasar yakni Guru PAUD non formal yang berkualifikasi SLTA dan SLTP dan belum menerima kesempatan mengikuti Diklat berjenjang dan yang sejenis. Untuk memenuhi kebutuhan pelatih dalam kegiatan tersebut, pemerintah memiliki kegiatan Pelatihan Calon Pelatih (PCP) yang dilakukan oleh 40 organisasi mitra diseluruh Indonesia dengan jumlah peserta sebanyak 2000 orang. (kemendikbud)
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/
Posting Komentar untuk "Penerimaan Cpns Ggd Tahun 2019 Direncanakan Sebanyak 17.000 Guru"