Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Tips Merayakan Idul Adha 2019

Admin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 2019, Pada kesempatan ini Admin menunjukkan beberapa Tips Merayakan  Idul Adha 2019 yang dikutip dari isu beberapa media besar mirip antara, jpnn dan republika. Berikut ini Tips Merayakan  Idul Adha 2019 semoga bermanfaat.

Tips 1 : Jangan Membakar Sate terlalu gosong, Karena sanggup Menimbulkan Kanker

Biasanya, dikala hari raya Idul Adha, banyak masyarakat mengolah daging kurban menjadi sate. Pakar Teknologi Pangan Institut Teknologi Bandung (ITB) Nur Mahmudi Ismail mengatakan, daging yang dibakar terlalu gosong, maka sanggup memicu timbulnya penyakit kanker. "Yang harus diperhatikan yaitu daging protein hewani kalau dibakar sampai gosong akan menimbulkan karsinogenik pemicu kanker,” kata mantan Wali Kota Depok.

Selain itu, kandungan nitrosamin yang ditimbulkan dari pembakaran sate sanggup menjadi komponen atau mensimbulasi terbentuknya sel kanker pada tubuh. “Nitrosamin itu komponen yang dibakar bentuknya gosong jadi karbon atau arang, bisa stimulasi terbentuknya kanker pada tubuh,” katanya.

Belajar dari negara maju, memperabukan daging dibagi menjadi tiga kategori tingkat kematangan yakni rare, medium, dan welldone. Dijelaskannya, rare yaitu memasak daging hanya sekedar dipanaskan dan mematikan patogen di permukaan. Medium merupakan proses pematangan. Welldone ialah matang.

“Ada yang kematangan gosong. Itu enggak boleh bakar sate sampai gosong. Itu penyebab kanker berlaku umum terhadap daging apakah ayam ataupun kambing,” jelasnya.

Maka sebaiknya jikalau ingin menghindari penyakit dan aman dikonsumsi, binatang kurban baik diolah menjadi sop. Nur Mahmudi tidak menyarankan bagi penderita kolesterol untuk menyantap daging kurban yang diolah menjadi gulai. Ini alasannya yaitu masaka gula biasanya ditambah santan. "Hindari masak dengan gulai. Yang direkomendasikan untuk memasak, yang manis dibuat sop alasannya yaitu airnya bening sehingga lemaknya larut,” tegasnya. (Sumber: jpnn)


Tips 2 : Jangan Bungkus Daging Kurban dengan Plastik Hitam


Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengimbau masyarakat menghindari penggunaan kantong plastik hitam sebagai tempat untuk membungkus daging kurban pada Idul Adha.

"Ini penting diimbai alasannya yaitu bahan daur ulang pembuatan kantong plastik hitam tidak terang dari limbah atau apa sehingga kebersihan dan keamanannya tidak terjamin," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Disperkanak Sugiyanto.

Dia mengatakan, diantara kandungan zat yang terdapat pada kantong plastik hitam tersebut ialah logam berat mirip timbal (Pb) yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Timbal ini sanggup dengan simpel berpindah ke makanan, terlebih jikalau masakan dalam keadaan panas.

"Plastik hitam punya abjad sendiri dan zat berbahaya itu bisa berpindah pada masakan yang bersentuhan langsung. Khususnya untuk masakan panas termasuk juga daging. Jika ditempatkan pada plastik hitam maka daging akan cepat zat-zat yang terkandung pada plastik," katanya.

Jika masakan terkontaminasi timbal dikonsumsi dalam jangka panjang, sanggup mengakibatkan gangguan kesehatan pada manusia, bahkan sanggup menimbulkan kanker. Masyarakat lebih baik menggunakan kantong plastik yang transparan.

"Jika pun terpaksa digunakan kantong plastik hitam, sebaiknya untuk bungkus luar saja. Jadi sebelum dibungkus dengan plastik hitam, masakan dan daging dimasukkan pada plastik transparan," katanya.

Dia juga mengimbau panitia kurban sanggup memisahkan penempatan daging dan potongan lain dari binatang kurban. Sebaiknya antara daging, dan jeroan ditempatkan dalam plastik terpisah. Ini dilakukan semoga daging tidak cepat rusak.( Sumber : republika.co.id dan antara)



Tips 3 : Jangan Berqurban Karena Riya

Riya ialah penyakit hati sang tidak terang keberadaannya. Karena kapanpun dimanapun seseorang hendak berzakat sifat ini selalu muncul tiba-tiba. Riya yang kurang terang ini ternyata berbahaya dan bisa menjadikan habis semua amal kebaikan kita, mirip Firman Allah SWT pada QS. Al-Baqarah “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), mirip orang yang menafkahkan hartanya alasannya yaitu riya kepada manusia,…” (QS. Al-Baqarah: 264)

Riya sering diartikan melakukan ibadah ingin menerima pujian dari orang lain. Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani dalam kitabnya Fathul Baari berkata, “Riya ialah menampakkan ibadah dengan tujuan dilihat manusia, kemudian mereka memuji pelaku amalan itu”. Imam Al-Ghazali, riya’ ialah mencari kedudukan pada hati insan dengan menunjukkan kepada mereka hal-hal kebaikan. Sementara Imam Habib Abdullah Haddad pula berpendapat bahwa riya’ ialah menuntut kedudukan atau meminta dihormati daripada orang ramai dengan amalan yang ditujukan untuk akhirat.

Riya dibagi kedalam dua tingkatan, Riya’ kholish yaitu melakukan ibadah semata-mata hanya untuk menerima pujian dari manusia, Riya’ syirik yaitu melakukan perbuatan alasannya yaitu niat menjalankan perintah Allah, dan juga alasannya yaitu untuk menerima pujian dari manusia, dan keduanya bercampur.


Sejatinya kehendak ibadah kurban ialah keikhlasan dan ketakwaan. Daging dan darah binatang kurban kita sama sekali tidak akan sampai kepada-Nya jikalau tidak disertai takwa dan ikhlas. "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak sanggup mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang sanggup mencapainya." (QS al-Hajj: 37).

Orang yang bisa berkurban tapi tidak berkurban, hukumnya makruh. "Barang siapa yang mempunyai kemampuan tetapi ia tidak berkurban, maka janganlah sekali-kali ia menghampiri tempat shalat kami." (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan al-Hakim, dari Abu Hurairah RA). 





= Baca Juga =




Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/

Posting Komentar untuk "Tips Merayakan Idul Adha 2019"