Mendikbud Baru Akan Kaji Perekrutan Tenaga Pengajar Kontrak Maupunhonorer
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memberikan dirinya akan membangun pendidikan di Indonesia baik dari segi sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia pendidiknya yang menyesuaikan dengan kebutuhan di Indonesia.
"Kita lihat mana yang paling urgent. Tidak bisa dibilang seimbang, mana yang harus diprioritaskan lantaran yakni kita punya anggaran yang terbatas," kata Muhadjir ditemui usai pelantikan sejumlah menteri baru Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta pada Rabu.
"Kita lihat mana yang paling urgent. Tidak bisa dibilang seimbang, mana yang harus diprioritaskan lantaran yakni kita punya anggaran yang terbatas," kata Muhadjir ditemui usai pelantikan sejumlah menteri baru Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta pada Rabu.
Mendikbud memberikan kendala dalam pembangunan sarana dan prasarana pendidikan serta pengembangan SDM pendidik telah menjadi dilema klasik.
Dia menilai untuk meningkatkan kapabilitas SDM di bidang pendidikan, kementerian akan meningkatkan fungsi-fungsi di kegiatan yang sebelumnya telah dijalankan oleh kementerian.
"Ada kegiatan proteksi insentif untuk guru-guru, ada program-program bagaimana biar bisa meningkatkan kemampuan profesionalisme dan itu nanti terus," jelas Muhadjir.
Selain itu, terkait SDM pendidikan, Menteri akan mempelajari lebih lanjut mengenai perekrutan tenaga pengajar kontrak maupun honorer.
"Tentu saja itu tidak akan betul-betul tanggapan 100%, lantaran yakni namanya tenaga didik itu di mana pun selalu mengalir," kata Mendikbud yang menggantikan posisi Anies Baswedan tersebut.
Dia memberikan setiap semester dan per tahunnya ada evaluasi yang dilakukan oleh kementerian terkait implementasi kurikulum tersebut.
"Sebenarnya itu kontinuum, sehingga nanti ketika akan berubah dari kurikulum sebelumnya ke kurikulum berikutnya ada namanya krisis, ada namanya masalah-masalah yang harus disesuaikan. Itu wajar," jelas Muhadjir.
Muhadjir merupakan mantan Rektor kelima Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dia juga Guru Besar Sosiologi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang dan menjabat Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan kebudayaan. (Sumber: Antara)
Dia menilai untuk meningkatkan kapabilitas SDM di bidang pendidikan, kementerian akan meningkatkan fungsi-fungsi di kegiatan yang sebelumnya telah dijalankan oleh kementerian.
"Ada kegiatan proteksi insentif untuk guru-guru, ada program-program bagaimana biar bisa meningkatkan kemampuan profesionalisme dan itu nanti terus," jelas Muhadjir.
Selain itu, terkait SDM pendidikan, Menteri akan mempelajari lebih lanjut mengenai perekrutan tenaga pengajar kontrak maupun honorer.
"Tentu saja itu tidak akan betul-betul tanggapan 100%, lantaran yakni namanya tenaga didik itu di mana pun selalu mengalir," kata Mendikbud yang menggantikan posisi Anies Baswedan tersebut.
Muhadjir juga menilai sistem kurikulum pendidikan di Indonesia yang kerap berganti memiliki sifat yang berkesinambungan.
Dia memberikan setiap semester dan per tahunnya ada evaluasi yang dilakukan oleh kementerian terkait implementasi kurikulum tersebut.
"Sebenarnya itu kontinuum, sehingga nanti ketika akan berubah dari kurikulum sebelumnya ke kurikulum berikutnya ada namanya krisis, ada namanya masalah-masalah yang harus disesuaikan. Itu wajar," jelas Muhadjir.
Muhadjir merupakan mantan Rektor kelima Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dia juga Guru Besar Sosiologi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang dan menjabat Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan kebudayaan. (Sumber: Antara)
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/
Posting Komentar untuk "Mendikbud Baru Akan Kaji Perekrutan Tenaga Pengajar Kontrak Maupunhonorer"